Toyota Indonesia Masuk Jepang

Posted by Toyota On 23.38

Toyota Indonesia Masuk Jepang
Jakarta - Sebuah kejutan digoreskan PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Mulai Selasa (5/2), mereka mengekspor kendaraan utuh
Completely Built Up
(CBU) ke Jepang. Ini prestasi pertama dalam sejarah industri otomotif Indonesia) Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal melepas ekspor perdana mobil produksi Daihatsu ini di Vehicle Logistic Center-ADM, Sunter, Jakarta Utara."Diterimanya ADM di Jepang membuktikan bahwa kualitas hasil produksi kami telah memenuhi standar global, bahkan di Jepang," ujar Sudirman MR, Vice President ADM.Ia menyebutkan dua jenis mobil, yakni Toyota Lite Ace dan Toyota Town Ace, yang akan diekspor ke Negeri Matahari Terbit. Setiap bulan, jumlahnya mencapai 1.500 unit.

ADM mengekspor kedua mobil ini dengan menggunakan merk Toyota karena Daihatsu sendiri tergabung dalam Toyota Group bersama Toyota dan Hino.

Sudirman mengatakan, pihak Jepang sendiri yang menginginkan ADM mengekspor mobil Toyota ke negeri mereka. Kedua mobil ini dirancang dengan basis Daihatsu Grand Max.

Toyota Lite Ace sesungguhnya adalah Daihatsu Grand Max pick up dan Toyota Town Ace adalah Grand Max Van.

Presiden Direktur ADM Hideki Nomura mengakui pihaknya sangat gembira dengan pencapaian ADM ini. "Ini merupakan peristiwa penting. Ini juga kebanggaan tersendiri bagi kami," tukas Nomura.

Spesifikasi Toyota Lite Ace dan Town Ace yang diekspor ke Jepang ini serupa secara kasat mata dengan Daihatsu Grand Max yang diproduksi di dalam negri. Perbedaan yang mencolok adalah logo Toyota di badan mobil. Kapasitas mesin kedua mobil yang diekspor ke Jepang ini adalah 1.500 cc.

Perbedaan lainnya, kedua jenis mobil yang diekspor ini mempunyai lampu kabut di bagian belakang dan electric power window. Toyota Town Ace juga dilengkapi airbag. Kedua mobil ini sudah menggunakan komponen lokal sampai 80%.

Rencananya, ADM akan mengekspor kedua jenis mobil sampai 18.000 unit untuk tahun ini. Di Jepang, kedua jenis mobil akan digunakan untuk kegiatan niaga.

Sudirman mengatakan, untuk bisa mengekspor mobil ke Jepang, ADM harus melewati berbagai persyaratan ketat. Mobil yang diekspor ini memenuhi standar euro 3.

Persyaratan utama adalah faktor keselamatan dan kebersihan. "Itu sebabnya terdapat airbag di kursi penumpang bagian belakang dan tidak boleh ada cacat sedikit pun," jelas Sudirman.

Kedua jenis mobil, menurut Sudirman, mempunyai nilai jual yang sama dengan harga Grand Max di pasar domestik

Ketua Umum Gaikindo, Bambang Trisulo menyebutkan ekspor perdana ke Negeri Sakura yang dilakukan ADM sebagai sebuah terobosan baru dalam industri otomotif dalam negeri.

"Ini membuktikan bahwa secara teknis produk Indonesia berkualitas dan bisa menembus pasar di Jepang dengan ketatnya persyaratan yang ditetapkan di sana," kata Bambang.

Secara nonteknis, ekspor perdana ini juga membuktikan bahwa Jepang masih mempunyai kepercayaan tinggi kepada pihak pemerintah untuk investasi di Indonesia.

"Jepang masih percaya akan stabilitas ekonomi dan politik di Indonesia. Ini juga berarti manusia Indonesia mampu membuat produk dengan standar Jepang," ujar Bambang.

ADM sendiri mencatat pendapatan Rp 13 triliun pada 2007 dengan penjualan 151 ribu unit mobil. Tahun ini, ADM menargetkan penjualan 200 ribu unit untuk pasar ekspor dan pasar domestik dengan pendapatan Rp 17 triliun.

Tahun ini, 23% dari total produksi diproyeksikan untuk kendaraan ekspor. Selebihnya untuk pasar domestik.

ADM didirikan Januari 1992 sebagai hasil merger tiga perusahaan, yaitu Daihatsu Indonesia, Daihatsu Engine Manufacturing Ind, dan National Astra Motor. Pemegang saham ADM, antara lain, PT Astra International TBK (31,87%), Daihatsu Motor Co Ltd (61,75%), dan Toyota Tsusho Corporation (6,38%).

sumber : inilah.com

Related Post



0 comments

Posting Komentar