Pabrik Otomotif di China Menggeliat Lagi
ToyotaSurabaya.com, Singapura - Toyota Motor Corp akan kembali mengoperasikan pabriknya di Guangzhou, China, awal pekan depan, pascademonstrasi oleh pekerjanya yang menuntut kenikan upah baru-baru ini. Hal serupa juga akan dilakukan Nissan Motor Co. yang sempat menutup pabriknya sementara.
Juru bicara Toyota Mieko Iwasaki mengatakan bahwa pabrik Toyota akan kembali beroperasi pekan depan setelah pabrik Denso Corp. sempat berhenti beroperasi.
Masalah tenaga kerja, seperti upah buruh yang minim, menjadi agenda pokok ketiga perusahaan otomotif raksasa di Jepang, yaitu Toyota, Honda, dan Nissan menjadi. Ketiganya menghadapi masalah karena meningkatnya penjualan otomotif kini menjadi senjata utama para buruh meminta kenaikan gaji.
Pabrik Toyota di Guangzhou akan tetap ditutup sampai awal minggu depan, setelah produksi dihentikan sejak Selasa (22/6) lalu Juni karena pemogokan kerja buruh di sebuah pabrik milik Denso, pemasok suku cadang kendaraan bermotor untuk perusahaan termasuk Toyota dan Honda. Sekitar 23% saham Denso dimiliki Toyota.
Sementara itu, juru bicara Nissan China, Akihiro Nakanishi, mengatakan pihaknya kembali mengoperasikan pabrik di Guangzhou, Jumat (25/6). Juru bicara Nissan Akihiro Nakanishi mengatakan produksi Nissan di kota Guangzhou sempat terhenti selama dua jam, Rabu (23/6), karena pemogokan kerja oleh buruhnya yang menuntut kenaikan upah.
Juru bicara Nissan di Yokohama, Jepang, Mitsuru Yonekawa, mengatakan pihaknya masih mempelajari apakah biaya produksi akan berpengaruh terhadap harga jual mobil.
"Sejumlah isu, termasuk kenaikan upah, pemogokan, dan perbaikan kondisi kerja, akan terus bergejolak. Ini tampaknya menjadi saat-saat yang menguntungkan bagi para buruh untuk mogok kerja,” ujar analis TIC Inc Satoru Takada.
Honda juga menutup dua pabrik mobil di Guangzhou karena pemogokan kerja oleh buruh NHK Spring dan dibuka kembali pada Jumat (25/6). NHK Spring merupakan perusahaan komponen yang memproduksi pegas koil untuk mobil Honda dan Nissan.
Wakil Presiden Toyota Satoshi Ozawa mengatakan pihaknya berencana meningkatkan efisiensi produksi untuk menutupi kenaikan upah. ”Pertumbuhan ekonomi China sangat baik, tapi kami tidak menduga hal ini akan terjadi di China,” ujar Ozawa.
Sementara itu, juru bicara Nansha Denso Co. Toshihiro Nishiwaki mengatakan bahwa ada sekitar 300 pekerja yang terlibat mogok kerja. Denso, yang membuat sistem injeksi pada mesin, mempekerjakan sekitar 1.100 orang.
Maraknya mogok kerja oleh buruh pabrik otomotif di China dimulai sejak satu bulan terkahir. Honda setuju meningkatkan upah buruh hingga 24%. Pabrik Honda di Foshan, China, sempat ditutup pada 7-10 Juni karena mogok kerja buruhnya.
Para buruh di China menuntut kenaikan ipah karena untuk membantu mengimbangi tingginya biaya hidup di China.
Analis BNP Paribas SA, Andrew Phillips, mengatakan bahwa peningkatan upah buruh dapat membantu produsen mobil dalam jangka panjang dengan meningkatkan permintaan untuk mobil di China.
”Produsen mobil memproduksi mobil di China untuk memenuhi permintaan dalam negeri, bukan karena biaya rendah,” ujarnya.
sumber: inilah.com
0 comments
Posting Komentar